Hasto merespons hasil perhitungan cepat menunjukkan pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang memenangkan suara di Jawa Tengah, Bali, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan lumbung suara PDIP.
Hasto menilai, hal tersebut justru melahirkan keanehan, terlebih mesin partai hingga akar rumput terus bergerak secara masif.
“Justru itulah yang salah satu anomalinya. Karena pergerakan dari struktur itu sangat masif meskipun kami melihat kalau elemen-elemen kekuatan penggerak dari PDI perjuangan seperti kepala-kepala daerah dari kami banyak sekali yang dilakukan intimidasi yang dilakukan dengan menggunakan proses-proses hukum. Tetapi, ini kan dirasakan. tetapi, bukti-bukti materialnya yang kemudian dirumuskan oleh tim khusus tadi,” sambungnya.
(cip)