Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan, dr Rahendra yang mengatakan tidak hanya 10 persen, bahkan persentase tersebut bisa jadi bertambah, karena terhitung hingga Minggu 16 Juni 2024.
“Disnakeswan telah mengeluarkan sebanyak 530 surat rekomendasi pemotongan. Menyebar seluruh kecamatan. Tidak hanya di masjid atau tempat ibadah lainnya, tetapi juga di kelompok masyarakat pemukiman,” kata dr Rahendra saat mengecek kesehatan hewan kurban sebelum disembelih usai shalat Idul Adha, Minggu (26/6/2024).
Menurut dr Hendra dari hasil pantauan, pihaknya hingga hari ini sudah mengunjungi sebanyak 48 lapak tempat penjualan hewan kurban. Terinci, jenis ternak sapi sebanyak 366 ekor, kambing 437 ekor dan domba 280 ekor.
“Dari semua hewan kurban yang dijual di Lamongan semuanya layak disembelih sebagai hewan kurban,” ujarnya.
Sedang di tempat pemotongan hewan kurban. Lanjut Rahendra, mulai sore hingga malam ini baru dilaksanakan ante mortem. Yakni pemeriksaan secara fisik tampilan luar sebelum di potong akan dilakukan pemeriksaan pada mata, hidung, mulut, kelengkapan anggota tubuh dan anus.
“Kita lakukan sore hingga malam ini alasannya karena kebanyakan sapi baru di kirim setelah magrib. Selain itu menghindari panas,”terangnya.