Perempuan Difabel Usaha Jastip, Dinsos Jember Beri Apresiasi Lewat Pelatihan Bisnis Profesional

by -48 Views
Perempuan Difabel Usaha Jastip, Dinsos Jember Beri Apresiasi Lewat Pelatihan Bisnis Profesional

Pelatihan yang dimaksud, lebih lanjut Helmi menjelaskan, terkait pengelolaan bisnis kurir yang dijalankan. Apakah sudah sesuai dengan biaya atau tarif jasa yang ditawarkan.

“Memenej (mengelola dan mengatur) usaha seperti apa. Jangkauan marketingnya, maupun apabila usaha ini dikembangkan, bagaimana nanti diedukasi siapa tahu merekrut pegawai atau teman-temannya untuk menjalankan usahanya. Apabila dia bekerja dengan teman-temannya bagaimana cara membagi hasilnya,” beber Helmi.

Tujuan diberikan bantuan lewat pelatihan bisnis dan bukannya berbentuk materi. Kata Helmi, bertujuan untuk semakin mengembangkan potensi bisnis yang dimiliki Mia.

“Supaya nanti bisa diajari bagaimana caranya berbisnis. Karena semangatnya luar biasa. Tinggal kita memoles, jadi biar terarah nantinya dan ada teman, supaya tidak sendiri. Tugas kita mengarahkan dan memfasilitasi apabila ada yang harus kita fasilitasi,” ucapnya.

“Fasilitas-fasilitas ini nanti akan dikoordinasikan dengan CSR, bukan disumbang secara materi, tapi bagaimana caranya supaya dia bisa mengembangkan usahanya,” sambungnya.

Perlu diketahui, dengan kondisinya Mia yang ingin mandiri lewat menjalankan usaha jastip dengan bersepeda. Tarif yang dipatok Mia untuk jasa kurir yang ditawarkan terbilang murah. Kisaran Rp 5-8 ribu sekali mengirimkan pesanan.

Mia tidak mempertimbangkan jarak, ataupun bobot barang pesanan jastip yang diantarnya bersepeda. Mia berdalih, dia menjalankan usaha atas dasar senangnya berjalan-jalan sembari memiliki usaha.

Dengan kondisinya yang difabel sulit berbicara lancar, dan berjalan dengan kaki yang berbentuk huruf O. Mia tidak minder ataupun malu, komentar dari netizen di banyak medsos menunjukkan apresiasi positif atas usaha atau bisnis yang dilakoni Mia.