Sementara itu Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Kota Kediri, Tetuko Erwin Sukarno, selaku Sekretaris TPID Kota Kediri menjelaskan, bahwa dalam 2 bulan sejak Mei dan Juni ini semua Kota dan Kabupaten di Jawa Timur yang menjadi objek penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) sedang mengalami deflasi, sebagian karena harga yang turun ke kondisi normal setelah lebaran dan pasokan yang mulai melimpah karena beberapa komoditas sudah masuk masa panen, hal ini tentu cukup melegakan bagi warga Kota Kediri yang menjadi konsumen.
Namun Erwin juga menyampaikan bahwa deflasi yang berlangsung selama 2 bulan berturut-turut dapat memiliki dampak terhadap kondisi ekonomi suatu kota. Meskipun dampaknya tidak masif, namun bisa dirasakan, bervariasi tergantung pada skala usaha dan variasi konsumen.
Dampak yang paling terasa adalah Penurunan pendapatan dan profitabilitas bisnis di Kota Kediri karena terjadi penurunan harga barang dan jasa yang mereka jual. Selain itu masyarakat mungkin akan melakukan penundaan pembelian barang konsumsi maupun investasi karena mereka berharap harga akan terus turun, sehingga untuk jangka pendek dapat mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa di Kota Kediri yang dapat memperlambat aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
Dampak terakhir yang menjadi kewaspadaan Pemerintah Kota Kediri adalah berkurangnya Pendapatan Asli Daerah, karena Pemerintah Kota Kediri biasanya menerima pendapatan dari pajak dan retribusi lainnya, dimana jika aktivitas ekonomi melambat karena deflasi, pendapatan pemerintah juga dapat berkurang, dan dapat mempengaruhi kemampuan untuk memberikan layanan publik dan infrastruktur kepada masyarakat.
Oleh karena itu TPID Kota Kediri akan berkoordinasi dengan seluruh Organisasi Pemerintah Daerah, baik Dinas maupun Badan untuk merumuskan stimulan agar ekonomi Kota Kediri, terutama yang berkaitan dengan daya beli warga masyarakat dapat segera kembali tumbuh.
“Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Disperdagin untuk penjadwalan penyaluran Bantuan Sosial dan Bantuan Modal agar segera menjadi stimulan daya beli dan produksi bagi Masyarakat” tutup Erwin, saat dikonfirmasi, Jumat (5/7/2024).