Sedangkan secara month-to-month (m-to-m), Kepala Badan Pusat Statistik Kota Kediri, Pardjan, menyebut angka inflasi Kota Kediri sebesar -0,33 persen.
Hal tersebut ia sampaikan dalam paparannya pada kegiatan Meeting Press Release Berita Resmi Inflasi secara daring, Senin (1/7/2024).
“Di bulan Juni kemarin pada komoditas-komoditas yang dilakukan pemantauan oleh tim kami banyak yang mengalami penurunan harga komoditas dan akhirnya terjadi deflasi,” terang Pardjan.
Apabila dibandingkan dengan inflasi Jawa Timur, secara m-to-m inflasi Jawa Timur lebih rendah dibandingkan Kota Kediri yakni -0,37 persen. Sedangkan secara y-on-y inflasi Jawa Timur berada di atas Kota Kediri yakni sebesar 2,21 persen. Hal sebaliknya terjadi pada inflasi nasional baik secara m-to-m maupun y-on-y berada di atas Kota Kediri, yakni secara m-to-m 1,07 persen dan secara y-on-y 2,51 persen.
Pardjan juga menyebutkan beberapa komoditas penyumbang inflasi secara m-to-m di Bulan Juni, antara lain: beras menyumbang sebesar 0,09 persen; cabai rawit sebesar 0,06 persen; kentang sebesar 0,02 persen; angkutan udara, kontrak rumah, daun bawang, serta ketimun masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,01 persen.
Sementara itu terdapat pula komoditas yang menjadi penghambat inflasi. Di antaranya daging ayam ras memberikan andil sebesar -0,13 persen; bawang merah sebesar -0,09 persen; tomat sebesar -0,08 persen; telur ayam ras dan sawi hijau masing-masing -0,05 persen; bayam sebesar -0,03 persen; kangkung, terong, bawang putih masing-masing -0,02 persen; jagung manis, pepaya, nangka muda, semangka, kembang kol, ikan nila, labu siam, minyak goreng, dan brokoli masing-masing menyubang andil -0,01 persen.
“Berdasarkan pemantauan harga selama enam bulan terakhir, inflasi tahun kalender (Juni 2024 terhadap Desember 2023) Kota Kediri berada di angka 0,62 persen. Kami akan melihat kira-kira enam bulan yang akan datang apakah perkembangan inflasinya mirip-mirip dengan Januari sampai Juni ini, atau terjadi penurunan, atau bahkan naik. Apabila kondisinya tidak jauh berbeda, dimungkinkan inflasi di tahun 2024 Januari sampai Desember Kota Kediri tidak terlalu tinggi. Artinya tidak terlalu jauh dengan angka 2 persen karena sekarang setengah tahun belum mencapai 1 persen,” terangnya.
Pihaknya turut mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan ketersediaan pasokan bahan pangan di Kota Kediri, karena TPID Kota Kediri telah berupaya melakukan pemantauan harga komoditas di pasar dan menggelar Operasi Pasar Murni (OPM) secara berkala. Dengan demikian diharapkan harga komoditas di pasar bisa terkendali dan terpenuhi dengan baik.