Ghufron menambahkan, bila dari visual letusan Gunung Semeru pada pukul 19.13 WIB juga tidak teramati. Di mana erupsi ini terekam seismograf dengan amplitudo amplitude 22 mm dan durasi maksimal 124 detik.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 01 Maret 2024, pukul 20:16 WIB. Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 132 detik,” jelas dia.
Senada, Petugas Pos PGA Sigit Rian Alfian menyebut, secara keseluruhan dari laporan enam kali Pos PGA, sejak pukul 12.00 – 18.00 WIB, gunung api disebut lain tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Gunung Semeru mengalami 18 kali gempa letusan atau erupsi, dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 58-124 detik.
“Kemudian terjadi 10 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-7 mm, dan lama gempa 36-48 detik. Berikutnya tiga kali gempa harmonik dengan amplitudo 3-8 mm, dan lama gempa 100-151 detik,” ujarnya.