Menanggapi laporan tersebut, Dinas Peternakan Kabupaten Kediri langsung mendatangi kandang peternak. Namun sapi yang mati sudah dikubur pemiliknya. Total ada sebanyak 21 ekor sapi yang mati pada pertengahan bulan Mei yang lalu.
Untuk mengetahui penyebab kematian, petugas melakukan rapid test terhadap hewan ternak yang tidak mati, yang berada dalam satu kandang, dan juga kandang-tandang di sekitar lokasi.
Hewan ternak diambil sampel lendir hidung dan mulutnya, apakah hewan sapi tersebut terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) atau tidak.
Selanjutnya lendir dari hewan sapi diperiksa menggunakan alat. Namun dari pemeriksaan, tidak ada menunjukkan gejala yang mengarah ke PMK.
“Laporan yang masuk ke kami, ada 8 peternak yang hewan hewan sapinya mati mendadak, dengan total snyak eb21 ekor. Dan kami langsung melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel hewan ternak yang masih hidup. Karena saat kejadian pemilik ternak tidak melaporkan kepada kami,” kata Tutik, Kepada Dinas Peternakan Kabupaten Kediri, usai melihat kondisi kandang peternak di Desa Tarokan, Selasa (4/6/2024)