Ironisnya lagi, terlapor SL melakukan tindakan asusila di musala tempatnya mengajar, dan di kamar mandi. Bahkan, SL juga melakukan di kamar mandi, saat salah satu korban mandi. Sedangkan dua santri yang menjadi korban pencabulan, yakni PR (12) dan WK (12).
Diperoleh keterangan, terungkapnya SL melakukan pencabulan terhadap kedua bocah santrinya, berawal saat salah satu korban akan berhenti mengaji di tempat terlapor, dengan alasan yang tidak jelas kepada orang tuanya.
Sehingga orang tuanya merasa curiga dengan permintaan anaknya. Namun setelah orang tuanya mendesak alasannya mau berhenti, korban akhirnya memberitahukan telah menjadi korban tindak asusila guru ngajinya.
Bahkan, berdasarkan pengakuan PR, salah seorang temannya berinisial WK juga menjadi korban asusila terlapor. Sedangkan terlapor mulai melakukan pencabulan mulai awal tahun 2023 lalu hingga pada 9 Juni 2024.