Sebagai informasi, IKOHI menggelar aksi yang bertajuk ‘Doa Ibu untuk keselamatan Bangsa dari Capres pelanggar HAM’. Kegiatan itu digelar menjelang pemungutan suara pada Pemilu 2024.
Massa aksi merupakan keluarga dari korban pelanggaran HAM dan penculikan 1998 dan didominasi oleh para ibu yang kehilangan anaknya pada kala itu.
Sekretaris IKOHI, Zaenal Muttaqin mengatakan, pihaknya sengaja berdoa di depan Istana sebagai simbol bahwa negara belum memberikan keadilan dan penjelasan.
“Jadi kami hari ini melaksanakan doa bersama keluarga, untuk menyelamatkan negeri ini dari capres pelanggar HAM, capres yang telah memerintahkan penculikan kepada keluarga kami,” kata Zaenal di seberang Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Minggu (11/2/2024).
Para keluarga korban, kata Zaenal, tidak ingin Indonesia dipimpin oleh orang yang mempunyai rekam jejak dengan pelanggaran HAM.
“Kami ingin negara ini selamat dari orang yang pernah melakukan kejahatan kejam, kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan yang berlangsung hingga kini,” katanya.
(kri)