“Menyusul teriakan salah satu khatib saat salat Jumat di al-Haram al-Sharif hari ini, polisi mulai memeriksa apakah ada kaitannya dengan penghasutan melalui koordinasi dengan otoritas terkait dan akan mengambil tindakan berdasarkan temuan tersebut,” demikian pernyataan pihak Israel.
Shalat ghaib selepas Jumatan di Masjid al-Aqsa bertepatan dengan prosesi pemakaman yang diadakan di Masjid Mohammed Bin Abdul Wahab di Doha, Qatar, tempat Haniyeh dimakamkan di Lusail.
Acara ini dihadiri oleh banyak pejabat dan rakyat, di mana Khalil al-Hayya, wakil ketua Hamas, menyampaikan pidato yang menekankan bahwa kesyahidan Haniyeh akan memperkuat persatuan Dunia Islam dan Perlawanan dalam perjuangan pembebasan Palestina.
Pembunuhan Haniyeh terjadi saat ia berkunjung ke Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, usai pertemuan dengan Sayyed Khamenei.
Tak hanya di Masjid al-Aqsa, khutbah yang memuji Haniyeh juga digaungkan di berbagai masjid di seluruh dunia, termasuk di Masjid Istiqlal di Jakarta.
Shalat ghaib untuk Haniyeh dilakukan di berbagai negara, menunjukkan dukungan global terhadap perjuangannya.
Editor : Darwis