Katanya Natuna Maju, Tapi Jalan Masih Gelap

by -10 Views
Katanya Natuna Maju, Tapi Jalan Masih Gelap

(Salah satu lampu penerangan jalan di Ranai Darat)

 

Natuna, News Faktual Net – Minggu malam (2/11/2025), suasana di Jalan H. Imam Ismail, Ranai Darat, bukan lagi seperti biasanya. Anak-anak yang biasanya bermain di halaman Masjid Ibnu Salim kini tak tampak. Halaman yang dulu ramai kini gelap gulita. Lampu-lampu jalan yang seharusnya menerangi kawasan itu kembali padam.

“Biasanya kalau nyala, anak-anak ramai bermain. Sekarang sepi, karena gelap gulita,” kata Hamid Asnan, warga Ranai Darat, yang juga mantan Camat Bunguran Timur.

Menurut Hamid, kondisi ini sudah berlangsung hampir dua bulan. Lampu penerangan jalan umum (PJU) di sekitar Ranai Darat sering mati tanpa penjelasan yang jelas. Kadang diperbaiki, menyala sebentar, lalu padam lagi.

“Saye heran, lampu penerangan Jln. H Imam Ismail Ranai Darat paling sering mati. Diperbaiki sebentar, mati lagi. Ada apa sebenarnya? Apakah bola lampu yang dipasang itu terlalu rendah kualitasnya?” ujarnya dengan nada kecewa.

Ia juga menyoroti jadwal nyala lampu yang dianggap tidak tepat waktu. “Biasanya baru nyala pukul 19.00, padahal sudah gelap dari jam enam sore. Dan anehnya lagi, jam 3.30 subuh sudah mati. Kami ke masjid mau sholat subuh, jalan sudah gelap.”

Bagi sebagian orang, lampu jalan yang padam mungkin perkara sepele. Tapi bagi warga Ranai Darat, persoalan ini punya dampak nyata, rasa aman berkurang, kegiatan malam berkurang, hingga aktivitas ibadah terganggu.

“Hal-hal seperti ini tidak seharusnya lagi jadi keluhan masyarakat,” tegas Hamid. “Sekarang sudah Bupati baru, katanya Natuna maju. Tapi apakah seperti ini dibilang maju?”

Penerangan jalan umum di Natuna dikelola bersama oleh Dinas Perhubungan dan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkim). Namun hingga berita ini ditulis, belum ada penjelasan resmi terkait penyebab sering padamnya lampu di Ranai Darat.

Sumber di lapangan menyebutkan, ada kemungkinan kerusakan pada panel otomatis (timer) atau kualitas bola lampu LED yang tidak sesuai standar. Namun warga berharap pemerintah tidak hanya memperbaiki, tapi juga melakukan pengawasan berkala.

“Bukan sekali dua kali lampu mati. Ini sudah terlalu sering,” kata seorang warga lain yang enggan disebut namanya. “Kalau Natuna mau dibilang maju, mulai dari hal kecil seperti ini dulu yang harus beres.”

Malam semakin larut. Dari kejauhan, hanya cahaya kendaraan yang sesekali melintas memecah kegelapan Ranai Darat. Di halaman Masjid Ibnu Salim, hanya suara jangkrik dan langkah jamaah menuju masjid terdengar pelan.

Lampu-lampu jalan mati itu kini menjadi simbol kecil dari harapan besar warga, bahwa kemajuan tak melulu diukur dari gedung baru dan seremoni, tapi dari cahaya yang tetap hidup di jalan-jalan tempat rakyat melangkah.(Roy)



telah dibaca :
232

No More Posts Available.

No more pages to load.