Jejak Bhayangkara di Ujung Negeri: Kapolres Natuna Serahkan 100 Paket Sembako untuk Warga Serasan

(Kapolres Natuna saat menyerahkan bantuan kepada warga pelimpak Serasan)

 

Natuna, News Faktual Net  – Mentari pagi baru saja naik di ufuk Serasan, sebuah kecamatan kecil yang terletak di gugusan pulau terluar Indonesia, saat rombongan Kapolres Natuna, AKBP Novyan Aries Efendie, tiba di Kampung Pelimpak. Bukan dalam iring-iringan kendaraan mewah, bukan pula membawa janji politik, melainkan dengan senyum tulus dan 100 paket sembako untuk warga.

Hari itu, Senin 16 Juni 2025, bukan hari biasa. Di tengah peringatan Hari Bhayangkara ke-79, aparat kepolisian memilih untuk turun langsung ke titik-titik terjauh dari pusat kota, membawa misi kemanusiaan yang sederhana namun bermakna besar: menguatkan kehadiran Polri sebagai pelindung dan pengayom rakyat, bukan hanya sebagai penegak hukum.

Dua kampung yang menjadi lokasi pembagian bantuan sosial—Pelimpak dan Air Raya—bukan tempat yang mudah dijangkau. Tapi bagi Kapolres dan jajarannya, medan tak menjadi halangan.

“Kami ingin hadir langsung, merasakan denyut kehidupan masyarakat perbatasan, dan menunjukkan bahwa Polri tidak pernah jauh dari rakyat,” kata AKBP Novyan, saat menyerahkan bantuan kepada salah satu warga lansia.

Paket sembako yang dibagikan memang tak mewah: beras, minyak goreng, gula pasir, mi instan, kopi, teh, dan kecap. Namun, di daerah seperti Serasan—yang kerap menghadapi keterbatasan akses dan logistik—bantuan ini menjadi sangat berarti. Tak sedikit warga yang mengaku, paket tersebut bisa menyambung kebutuhan dapur mereka selama beberapa hari ke depan.

“Alhamdulillah, ini sangat membantu. Terima kasih banyak kepada Bapak Kapolres dan polisi-polisi lainnya,” ucap seorang ibu rumah tangga sambil memeluk paket sembako dengan erat.

Apa yang dilakukan Polres Natuna bukan hanya simbolis. Dalam peringatan Hari Bhayangkara ke-79 ini, mereka membagikan total 700 paket sembako di seluruh wilayah hukum Polres, termasuk di Ranai, Bunguran Timur, Bunguran Barat, Midai, dan Pulau Laut. Semua dikoordinasikan bersama Bhayangkari serta melibatkan tokoh masyarakat setempat.

Kapolres Novyan mengatakan bahwa kegiatan sosial seperti ini bukan sekadar rutinitas tahunan. Ia melihatnya sebagai bagian dari filosofi Bhayangkara—yang artinya pelindung—dan bagaimana makna itu harus dihidupkan, terutama di wilayah perbatasan yang kerap luput dari perhatian pusat.

“Kami berharap ini bisa menjadi pengingat, bahwa Polri bukan hanya hadir ketika ada masalah, tapi juga ketika masyarakat membutuhkan uluran tangan,” ucapnya menutup kegiatan siang itu.

Langit Serasan mulai menggelap, tapi suasana hati masyarakat tetap hangat. Hari Bhayangkara kali ini bukan sekadar perayaan seremonial—melainkan menjadi momentum kecil yang membuktikan bahwa pelayanan dan kepedulian bisa menjangkau hingga ke tepian negeri.(Roy)



telah dibaca :
125