Bazar UMKM Lanud RSA, Sambut Hari Bakti TNI AU Semakin Dekat Dengan Rakyat

(suasana pasar ria di pantai piwang)

 

Natuna,metroinfonesia.co.id Semilir angin laut Pantai Piwang membawa aroma khas jajanan tradisional dan semangat kebersamaan pada Minggu pagi, 27 Juli 2025. Ratusan warga tumpah ruah di Alun-alun Pantai Piwang, menyambut meriah gelaran Bazar UMKM, diinisiasi oleh Lanud Raden Sadjad (RSA) Natuna dalam rangka memperingati Hari Bakti ke-78 TNI Angkatan Udara.

Acara dibuka langsung oleh Komandan Lanud RSA, Kolonel Pnb I Ketut Adiyasa Ambara, ini bukan sekadar bazar biasa. Di balik tenda-tenda putih yang berjajar rapi, terpancar semangat kemandirian ekonomi, kolaborasi lintas satuan, dan kedekatan TNI AU dengan masyarakat.

Didampingi Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 17/D.I Lanud RSA, Ny. Dewi I Ketut Adiyasa Ambara, Kolonel Ketut meninjau satu per satu stan bazar yang menampilkan aneka produk lokal unggulan. Mulai dari sayuran segar hasil panen RSA Farm, buah lokal Natuna, kudapan khas seperti gudeg ayam kampung, brownies rumahan, es durian segar, hingga aneka makanan beku (frozen food), semua tersaji untuk masyarakat dengan harga terjangkau.

“Ini bukan sekadar perayaan, tapi bagian dari ikhtiar kita mendukung UMKM lokal agar lebih produktif dan mandiri,” ujar Danlanud RSA dalam sambutannya.

Bazar ini merupakan hasil sinergi luar biasa antara PIA Ardhya Garini, Satuan Radar 212, Denhanud 477 Kopasgat, Puskopau, dan pelaku usaha lokal Kabupaten Natuna. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa semangat Hari Bakti TNI AU tak hanya dirayakan di pangkalan udara, tapi juga di tengah denyut nadi kehidupan masyarakat.

Mengusung nilai-nilai “TNI AMPUH” Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis, TNI AU menunjukkan komitmen untuk tidak hanya menjaga langit, tetapi juga hadir membumi, menyatu dengan rakyat.

Di tengah geliat ekonomi yang perlahan bangkit pascapandemi, acara seperti ini menjadi oase yang menyegarkan. Bukan hanya menumbuhkan ekonomi lokal, tapi juga mempererat rasa saling memiliki antara aparat dan warga.

Dan ketika matahari mulai condong ke barat, aroma gudeg dan gelak tawa anak-anak masih memenuhi udara. Sebuah hari sederhana, tapi sarat makna karena Hari Bakti sejatinya bukan hanya tentang masa lalu dikenang, tapi juga masa depan yang terus dibangun bersama.(Roy)



telah dibaca :
90